YoonHae Moment #6 : Story of Us

Title : Yoonhae Moment #6-Story of Us

Author : Yuridista

Genre : romance, fluff

Casts : Im Yoona, Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Kwon Yuri, Kim Taeyeon

Rating : AA-PG

***

“Jadi, Hyung,” Kyuhyun memulai seraya memandang Donghae lekat-lekat, “coba katakan padaku bagaimana caranya mencari pacar.”

Donghae yang duduk di seberang meja tersedak nasinya mendengar pertanyaan si magnae barusan. “Apa tadi kau bilang? Pacar?” tanyanya tak percaya.

Kyuhyun mengangguk, ekspresinya sungguh-sungguh. “Ya. Pacar. Kekasih. Girlfriend. Atau apalah kau menyebutnya. Bagaimana caranya mendapatkannya?”

Donghae berkedip. “Apakah kau serius menanyakan hal ini padaku?”

“Tentu saja, Hyung,” Kyuhyun berujar, memutar matanya dengan ekspresi tak sabar. “Kau contoh paling sempurna dalam kasus seperti ini.”

Donghae tertawa. “Kau, kan, sudah punya istri, Kyu. Kenapa masih repot-repot mau mencari pacar?” godanya iseng.

“Jujur saja, meskipun aku tahu dia tergila-gila padaku, tapi cewek Cina bukan tipeku, Hyung,” jawab Kyuhyun dengan nada arogan yang menjengkelkan.

Donghae meringis seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kau benar-benar suami yang tidak bisa diharapkan, Kyu,” komentarnya, berpura-pura terdengar prihatin.

Kyuhyun hanya berdecak. “Bukan itu intinya,” tukasnya serius.

Donghae mengangkat sebelah alisnya. “Jadi apa intinya?”

“Kau dan Yoona. Aku harus tahu bagaimana kalian bisa bertemu lalu saling jatuh cinta lalu berpacaran dan sebagainya. Aku butuh referensi yang akurat,” katanya dengan kening berkerut-kerut.

Donghae menyeringai. “Dan apa kau punya alasan kuat kenapa aku harus memberitahu itu semua padamu? Kau bukannya salah satu pyrotechnic juga, kan?”

“Astaga, tentu saja tidak. Aku tidak sepicisan itu, Demi Tuhan,” Kyuhyun menampik buru-buru. “Kan sudah kubilang tadi, aku ini sedang dalam usaha mencari pacar. Yang serius. Yang bisa dijadikan istri sekalian.”

“Oho. Kau serius? Di umurmu yang baru 25 tahun ini kau sudah ingin memikirkan pernikahan? Tidak takut kehilangan penggemar?” tanya Donghae seraya meraih gelas jusnya dan menandaskan isinya dalam sekali teguk.

“Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri? Kau baru 27 tahun tapi sudah bertingkah seolah Yoona adalah ibu dari anak-anakmu,” balas Kyuhyun tajam.

“Hei. Tapi itu memang benar, kok,” tukas Donghae tak terima.

Kyuhyun tertawa keras-keras. “Inilah kenapa aku harus mendapatkan referensi darimu. Sungmin-hyung, Ryeowook-hyung, atau bahkan Leeteuk-hyung sekalipun tidak akan pernah mengatakan hal-hal semacam itu.”

“Maksudmu hal-hal semacam apa?”

Kyuhyun mengangkat bahunya sekilas. “Hal-hal semacam cinta romantis tak berujung dan tak ada habisnya. Hal-hal yang aku yakin hanya bisa terjadi pada orang-orang sepertimu dan Yoona.”

Donghae nyengir. “Dan meski begitu kau tetap berpikir bahwa kau juga bisa mengalaminya, entah bagaimana caranya?”

“Tentu saja,” jawab Kyuhyun mantap. “Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh Cho Kyuhyun. Aku pria hebat, Hyung.”

Donghae memutar matanya. “Yeah, baiklah pria-hebat-yang-tidak-tahu-bagaimana-caranya-mencari-pacar, aku akan memberitahumu sebuah rahasia. Ini top secret, kau tahu. Kau harus menyimpannya baik-baik,” kata Donghae seraya mencondongkan tubuhnya ke arah lekaki yang lebih muda darinya.

Kyuhyun membuat gerakan menutup mulut dengan ibu jari dan jari telunjuknya. “Rahasiamu aman bersamaku, Hyung.”

Donghae tertawa kecil, kemudian kembali menyandarkan tubuhnya ke kursi yang didudukinya. “Pertama kali melihat Yoona, aku sudah jatuh cinta padanya,” Donghae memulai perlahan. “Dia masih kecil dan polos, tapi juga sangat cantik. Waktu itu, dia menyapaku kelewat sopan ketika kami bertemu untuk pertama kalinya. Membungkuk 90 derajat dan tidak berani menatap mataku langsung—aku bahkan nyaris tertawa melihat kesopanannya yang agak berlebihan.”

“Lalu?” Kyuhyun bertanya, tampak benar-benar tertarik.

Donghae mendesah. “Lalu aku berusaha mendekatinya—sebagai kakak, kalau boleh kutambahkan. Dia masih kecil dan gampang menangis kalau sedang sedih, jadi aku merasa perlu untuk menjaganya dan memberinya dukungan. Aku tahu bagaimana buruknya merasa sendirian dan kesepian. Itu sangat—”

“Sangat tidak enak,” Kyuhyun menimpali buru-buru.

“Tepat sekali,” angguk Donghae setuju. “Tapi rupanya bukan aku saja yang berpikir seperti itu tentang Yoona. Ada banyak trainee lain yang ternyata juga sangat siap untuk menjadi oppa Yoona. Dan aku tentu saja tidak terkejut. Dia cantik dan baik dan ramah pada semua orang. Kau tidak akan pernah punya alasan untuk tidak menyukainya.”

Kyuhyun mengangguk-angguk. “Apa kau cemburu?”

“Yah, aku memang cemburu. Tapi aku tahu diri. Waktu itu aku cuma trainee biasa yang datang dari Mokpo—bukan trainee yang hanya dengan sekali lihat sudah bisa membuat setiap orang terpesona. Aku tak pernah berpikir Yoona akan melihatku dengan cara yang berbeda dari yang lainnya.”

“Apa Yoona kecil lebih tertarik kepada laki-laki seperti Leeteuk-hyung?” tanya Kyuhyun kemudian.

Donghae langsung tergelak. “Leeteuk-hyung sangat baik pada Yoona, tapi kurasa dia terlalu menakuti gadis itu dengan mengatakan bahwa dia akan menikahinya ketika sudah dewasa nanti.”

Kyuhyun ikut tertawa. “Aku bisa membayangkan betapa ketakutannya Yoona waktu itu,” katanya jenaka.

“Yah, jangan bilang tentang ini pada Leeteuk-hyung kalau kau tidak ingin dibunuh olehnya, Kyu,” balas Donghae seraya menatap dongsaengnya dengan pandangan penuh arti. “Jadi, begitulah. Untuk waktu yang terasa sangat lama aku merasa aku hanyalah lelaki biasa yang bukan siapa-siapa bagi Yoona. Dia telah menjadi pusat perhatian, bahkan sejak sebelum debut. Sedangkan kau tahu sendiri bahwa di antara trainee lelaki, semua orang bisa dibilang hanya bisa mengingat nama Changmin, Siwon, dan Hankyung-hyung. Ah, dan Kibum juga.”

“Kau lupa menghitungku, Hyung,” Kyuhyun mengingatkan, menunjuk dirinya sendiri dengan tampang berpuas diri.

Donghae memutar mata untuk kedua kalinya. “Yeah, kau juga. Untuk suaramu, kalau boleh kutambahkan,” katanya mengakuinya, meski jelas sekali dengan terpaksa.

Kyuhyun tersenyum puas. “Kembali pada ceritamu, Hyung.”

“Yah, aku merasa seperti itu lama sekali sampai pada suatu hari Yoona datang padaku. Dia mendekatiku ketika aku sedang menangis diam-diam di sudut ruang menari, teringat pada ayahku. Aku benar-benar kacau waktu itu—sangat rendah diri dan tak punya teman. Tapi dia datang begitu saja, menawarkan sapu tangannya sambil menepuk-nepuk punggunggku dan bilang bahwa aku harus kuat apa pun yang terjadi.”

Mulut Kyuhyun membulat takjub. “Dia melakukannya? Benarkah?”

Donghae mengangguk. “Dia melakukannya. Dan ketika aku mendongak untuk menatap matanya, aku melihat ketulusan di sana, Kyu. Aku melihatnya, dan detik itu juga aku bilang pada diriku sendiri bahwa aku tidak boleh menyerah akan dia.”

“Lalu kapan akhirnya kau menyatakan perasaanmu padanya, Hyung?”

“Musim semi tahun 2006. Aku akhirnya menyatakan perasaanku dan dia menerimaku.”

Kyuhyun mengerjap kagum. “2006 sampai sekarang? Wow.”

Donghae menggeleng. “Jangan kau pikir kami selalu bersama sejak saat itu, Kyu. Kami pernah putus kemudian bersatu lagi berulangkali. Masalah datang dan pergi di sekitar kami. Kadang-kadang aku merasa ini semua terlalu rumit dan aku tidak bisa melihat titik akhir dari segalanya. Tapi ketika aku menatap kedua mata Yoona, aku kembali teringat akan janjiku untuk tidak pernah menyerah akannya. Perasaan kami terlalu berharga untuk dikacaukan begitu saja, Kyu.”

“Ah…jadi begitu rupanya,” kata Kyuhyun paham. “Dan sampai sekarang, apakah Yoona pernah memintamu untuk mengumumkan hubungan kalian kepada publik? Ataukah kau pernah memintanya?”

Donghae mendesah, kemudian berujar pelan, “Dia pernah menyinggung hal itu beberapa kali, tapi aku pikir kami belum sampai kepada waktu yang tepat. Suatu hari nanti, kami pasti bisa melakukannya tanpa menyakiti satu sama lain. Aku yakin itu.”

Kyuhyun ikut mendesah. “Kau harus tahu bahwa aku akan selalu mendukung apa pun keputusanmu, Hyung. Kau tahu apa yang terbaik bagimu, dan bagi Yoona juga.”

“Tentu saja. Terimakasih banyak, Kyu,” ucap Donghae seraya meraih satu tangan Kyuhyun dan meremasnya kuat-kuat.

Kyuhyun meringis. “Terimakasih kembali atas ceritanya, “balasnya, kemudian menambahkan dengan jahil, “Kalau begitu Hyung, apakah aku harus mulai mencoba menangis diam-diam di salah satu pojok ruang menari untuk membuat gadis-gadis itu jatuh cinta padaku?”

Lalu, tawa mereka berdua meledak tanpa aba-aba.

***

Dua hari kemudian, di ruang santai kantor manajemen SMent…

“Oppa, pyrotechnic itu menakjubkan, ya?” kata Yoona seraya mengutak-atik laptop di hadapannya.

Donghae, yang tengah asyik memain-mainkan ikal-ikal rambut Yoona yang duduk di sampingnya berujar, “Hm? Memangnya kenapa?”

Yoona menoleh ke arah kekasihnya seraya menunjuk layar laptopnya. “Ini…mereka selalu rajin memposting video tentang kita berdua, menulis banyak sekali fanfiction, mengupload berita-berita, dan tak pernah bosan mempercayai bahwa hubungan kita memang benar-benar nyata.”

Donghae menatap layar laptop Yoona yang kini sedang memutar video mereka berdua di acara MAMA tahun lalu. “Kita dicintai banyak sekali orang, Princess. Kau harus mensyukuri itu.”

“Tentu saja, Oppa.” Yoona cepat-cepat mengangguk. “Mereka keren. Aku sangat berterimakasih pada apa yang telah mereka lakukan untuk kita.”

Donghae tersenyum “Bagus sekali, Yoong,” katanya senang.

Yoona balas tersenyum, kemudian matanya yang bersinar tampak agak meredup seketika. “Tapi, Oppa—”

“Tapi apa, Yoong?” sela Donghae, mendadak khawatir melihat ekspresi sedih Yoona.

“Tapi aku mulai lelah dengan semua ini, Oppa. Bersembunyi dari semuanya, pura-pura tidak punya hubungan apa-apa denganmu,” katanya, kemudian mengalihkan tatapannya dari Donghae untuk kembali memandang layar laptopnya. “Kalau mengetahui bahwa ada banyak sekali orang yang mendukung kita di luar sana, aku selalu berpikir apa salahnya kita sekalian mengaku saja pada semua orang bahwa kau milikku dan aku milikku. Aku yakin mereka akan lebih mencintai kita setelahnya. Iya, kan, Oppa?” lanjutnya kemudian.

Donghae tertegun sebentar ketika mendengar ucapan kekasihnya. Gerakan tangannya yang akan mengelus rambut Yoona terhenti di udara. Ingatan tentang percakapannya dengan Kyuhyun dua hari yang lalu mendadak terlintas di dalam kepalanya. Soal publikasi, begitu dongsaengnya itu menyebut topik yang kembali dibicarakan Yoona malam ini. Lelaki itu menelan ludah, mengerjapkan matanya, kemudian berdeham dan menyahut, “Kau tahu pasti akan kemana arah pembicaraan ini, Princess. Kau tahu apa jawabanku.”

“Tidak lagi?” tanya Yoona, nadanya terdengar kecewa.

Donghae mengangguk sekali. “Ya, tidak untuk saat ini. Segalanya masih terlalu rumit, Yoong. Aku tidak mau kau terluka gara-gara aku, gara-gara fansku. Aku tidak bisa membiarkanmu dikuntit wartawan sepanjang hari seumur hidupmu. Aku tidak bisa melihatmu menderita, Princess. Itu saja,” katanya dengan nada selembut mungkin.

Yoona membuang nafas keras-keras. “Kalau tahu akan begini jadinya, sejak awal aku tak akan mau hidup jadi idol. Merepotkan sekali,” keluhnya, kemudian menghempaskan tubuhnya ke samping Donghae.

Di sampingnya, Donghae meringis melihat tingkah kekasihnya. “Kalau begitu, kau tidak akan bisa bertemu denganku, dong,” godanya.

Yoona refleks menoleh dan melempar tatapan tajam kepada kekasihnya. “Kita ini sudah ditakdirkan untuk bersama sejak awal, Oppa. Jadi walaupun aku bukan anggota SNSD dan kau bukan anggota Super Junior, aku tahu kita pasti akan tetap bertemu dan saling jatuh cinta, ” katanya tegas, dan langsung ditanggapi Donghae dengan memberi kecupan kilat di bibir gadis yang sedang cemberut itu.

***

Tiga hari kemudian, di dorm SNSD…

“Nih, Yoong. Ada titipan untukmu,” Taeyeon berkata seraya menyodorkan sekeping DVD kepada Yoona yang tengah asyik menonton televisi bersama Yuri.

Yoona menerimanya dengan alis terangkat. “Dari?”

“Donghae-oppa. Memangnya mau siapa lagi?” Taeyeon balik bertanya.

Yoona meringis. “Terimakasih, Unnie,” katanya lalu buru-buru melangkah ke arah DVD player yang terletak di rak dekat televisi dan memasukkan DVD pemberian Donghae ke dalamnya, sementara Yuri telah dengan sigap mengganti saluran televisi ke saluran DVD.

“Aku penasaran apa isinya,” gumam Yuri sementara dia mulai memasukkan lagi segenggam penuh choco chips ke dalam mulutnya.

Yoona mengangguk ketika kembali menghempaskan tubuhnya di antara Yuri dan Taeyeon. “Aku juga. Tidak biasanya dia mengirimkan benda semacam ini,” katanya, kemudian memencet tombol play dari remote di tangannya.

Seketika itu, muncullah gambar-gambar di hadapan mereka. Dimulai sejak Yoona dan Donghae masih menjadi trainee, momen-momen mereka berdua ketika menjadi pengisi acara di Sukira, interaksi mereka yang langka di konser-konser SM Town, foto-foto yang diambil dari koleksi SPAO, foto-foto ketika mereka merayakan ulangtahun satu sama lain bersama teman-teman mereka, sampai foto-foto pribadi mereka berdua dalam berbagai pose konyol dan lucu, semua silih berganti memenuhi layar televisi di depan Yoona, Yuri, dan Taeyeon.

Kemudian layar berubah gelap. Lalu kalimat-kalimat ini bergantian muncul setelahnya.

Mungkin kau merasa kita telah melewati banyak hal berdua.

Yang sedih, yang bahagia, yang lucu, yang menyebalkan, kurasa kita sudah pernah mengalami semua.

Tapi bagiku, hari-hari kita masih terlalu sebentar, Cinta.

Masih banyak yang ingin kulakukan bersamamu selanjutnya.

Biar mereka menunggu kita di luar sana.

Kau tak perlu mengkhawatirkannya.

Karena aku yakin, suatu hari nanti pada akhirnya kita akan mengatakannya juga.

Kau hanya perlu bersabar sedikit lebih lama,

dan percaya, bahwa aku akan selalu di sampingmu selamanya.

Jadi untuk saat ini,

kepadamu, aku hanya ingin meminta satu.

Agar kamu dan aku selalu menjadi kita,

tak bisakah kau mencukupkannya?

Setelahnya, DVDnya berhenti berputar dan entah sejak kapan Yoona telah menangis di tempat duduknya. Yuri dan Taeyeon saling menatap dengan sorot mata penuh kecemburuan, karena mereka iri pada betapa manisnya hubungan Yoona dengan Donghae.

“Hiks..hiks..Oppa~” Yoona merengek di sela tangisnya.

“Astaga, jangan menangis, Yoong. Kau harusnya bangga punya kekasih seromantis Donghae-oppa. Iya, kan, Yuri-ah?” Taeyeon berkata seraya menyenggol bahu Yoona.

Yuri mengangguk cepat-cepat. “Iya, tentu saja. Aku saja iri melihat kalian berdua. Kapan, ya, kita bisa punya pacar seromantis Donghae-oppa, Unnie?”

Taeyeon menyeringai, kemudian menatap Yoona dengan pandangan jahil di matanya. “Kurasa, kita bisa merebut Donghae-oppa diam-diam? Dia paling benci pada gadis cengeng, kan?” ujarnya menggoda Yoona.

Mendengar itu, Yoona refleks menyedot ingusnya dan melotot ke arah dua unnienya. “Jangan pernah mencobanya atau kalian akan berakhir mengenaskan di tanganku, Unnie,” ancamnya.

Taeyeon meringis, kemudian meledak tertawa, diikuti Yuri yang juga tergelak memandang Yoona. Pada akhirnya, gadis itu ikut tertawa, sambil dalam hati diam-diam berjanji kepada diri sendiri untuk segera menghubungi Donghae dan bilang pada lelaki itu betapa dia sangat mencintainya…

DING!

106 pemikiran pada “YoonHae Moment #6 : Story of Us

  1. Romantice.a………kren chingu,,,,
    puas sma moment yg 6 ini soal lbh pnjng dr sblum.a …….
    Lnjut…lnjut……cingu…
    Jgn lm2 y !!!!!

  2. ASTAGA ASTAGA ASTAGA!! YASALAM YOONHAEEEEE!!!!! KYAAAAAAA! *gaktau harus ngapain* DEMI, INI. KEREN. SO SWEET. NGENA. BANGETTTTT!!! AKU SAMPE NANGIS, TERHARU ;~~~~~~; DAEBAK! Ditunggu ff YH selanjutnya. Dan salam kenal, aku reader baru. Yona, panggil aja begitu 🙂

    1. aaaa chinguuuu aku lebih terharu lagi baca komen kamu >///<
      makasih banget udah mau baca, suka, dan nyempetin komen juga TT *bow*
      iyah, salam kenal jugaaa. panggil aja aku puput 🙂
      jangan bosen mampir dan ngasih komen yaaaah 🙂

  3. KEREN KEREN KEREN! SUKA BANGET BACA FF YOONHAE DISINI~ lanjut ya thor~ jangan bosen2 nulis ff yoonhae 🙂 terharu banget waktu yoong unni ngomong pyro itu hebat u,u lanjuuuut thor~~

    1. ihirrr makasih yaa udah mau nyempetin baca dan komenin FF aku 🙂 i really really appreciate it 🙂
      iyah, ditunggu aja yah. aku juga nungguin komen reader2 baik kayak kamu loh :3
      sip. nanti aku sampein ke yoong ungkapan terharunya :p

  4. karna d paksa2 bwat komen d sni, jd skalian z bca lg ni ff .. hehe..

    agak sdih bca’y alnya ff ni ngingetin aku bhwa dlu da jg yg ngasih dvd sperti itu #curcol hoho

    aku gak bosen deh bca ff yoonhae..

  5. Aigoo..aigoo. . .
    Aq bru nemu blog ini,eh trnyta ada fanfic Y00NHAE. . .
    Sukaaaaaa bgt thor !
    Mkasih bgt udh bwt ff y00nhae, . .
    Lanjutan ny cepetan yaa. .#plakk

    1. aigooo~ aku baru buka blog pagi ini dan ternyata ada komen dari kamu 🙂 seneng deh 😀 makasih yah udah mau mampir dan ninggalin jejak 😀 sip nanti pasti dibikin. ditunggu kunjungan selanjutnya.

  6. keren chingu FF’n ^^
    kerasa bgt moment real mrk b2!

    aaaarrgghh makin cinta mati sama YOONHAE ><

  7. Ya ampun keren banget. Hope that’s be real! Tiba-tiba jadi terharu dan entah kenapa jadi inget sama perjuangan yoona unnie sampai jadi hallyu star yang mendunia *hiks. Lanjut ya thor, fighting!

    1. uuuh makasih yaa 🙂
      iya, ak jg brhrp bgt mrk real >///< cuman jd rada galau nih gegara ntn WGM sm LoveRain *curhat*
      eniwei, thanks yah udah mau mampir dan ninggalin jejak 😀

  8. Chingguu..
    Aku reader baru, cma mo blang
    btapa krennya ff buatanmu.. Saye suke saye suke.. Feelnya dpet bnget.. Lanjut, ya ching..

    1. omo, terimakasih yaa, chinguuu >///<
      seneng deh dapet new reader yg baik kyk kamu 🙂
      jangan bosen main ke sini, yaa 🙂
      ditunggu komen2nya 😀

  9. wahaha kyuppa pinter,,belajar cinta langsung dari pakarnya *lirik Haeppa
    Huaaaa hampir nangis pas bagian dialog haeppa dan yoong soal pyro >____< …kami akan selalu percaya pada YoonHae…YoonHae JJang!!!

    sooo romantic love story…YoonHae cepeeeeet nikah!! *mian #abaikan shipper YH akut yg teriak2 di blog orang ini

  10. YA ALLAAAAAH INI KEREN BANGEEEEET SAMPE BUAT MEWEK T.T kita berdoa aja semoga mereka benar2 mengumumkan hubungan mereka :’)

  11. sejauh ini, ini favoritnya kak, pembuktian cinta lewat tindakan bukan cuma kata 🙂 ah de sweet banget 🙂 Thank you 🙂

  12. Yoong Eonni Engga Sabaran Ne .-.
    Sabar Eonni :3 pyro yakin kalian Itu REAL !!! ><

    Yg gak real itu HS KY YW Dll :3

    kecuali TaeTeuk Hihihi 😀

  13. lanjut baca lagi ni, walaupun sempet terkendala *numpangcurhat* lol
    abang ikan rupanya romantis jg.. 🙂
    dilanjut lg ya,, dtnggu FIGHTING !!

  14. pyrotechnics it sngguh kmpulan orng yg mnanti klian selalu,stiap saat,tak prnh jmu utk mmbngkr ksah klian brdua,yoonhae yg prtma x mmercikkan snar api k lngit utk d lht olh slrh umat mnusia klu klian it ad utk mmbgi kbhgiaan kpd kmi(pyro)klian yg buat kmi mngrti artny cnta trsmbnyi.. Ksah klian sngguh mmbuat hti pyros brapi2,author yg bkin ni ff 4 jempol deh hehe^^

  15. Hiks..aq mnangis lg pas ujungny…
    Rmantis bnget kta2 ny..
    Ah..ad typo td pas bgian “kamu milikku dan aku milikku”hnya slah d ku ny doank sih hehe

  16. beenar2 daebak deh
    puas baca yonhae moment 6byk moment yoonhae semoga yoonhae bnr2real amin
    kyu oppa narsis bgt sih, suka deh moment kyuhae nya keren.

  17. Cinta emang hrus diperthankan. . .
    Kyaaa kyuppa ~_^
    nangis dipojokan lngsng ja ke empang ^_^
    hehehe . . .
    Andai crta.xa ada jessica yg prnh da hubngan ma haeppa,
    haeppa.xa gk trllu rspon ma yoona,
    llu haeppa jdi suka ma yoona psti mnarik

  18. Ah romantisnya….. Yoong eoni mau bilang sangat mencintai donghae oppa…telat eon,,udah keduluan sama aku,,,kkk

    keren….
    Pingin deh dapet temen yang karakternya kayak donghae… Temen lo…

  19. Aaaaaaa yg ini moment yg paling aku suka thor…hae oppa nya disini kekanak2an tapi romantis banget…kyuhyun oppa polos banget lagi masa yg begituan aja harus minta ajarin sama hae oppa…hehe

  20. Kekanakan,tapi romantis? Jawabannya ya Lee donghae.. Ini super duper romantis.. Yoong eon aj smpe nangis bahagia gitu..

Tinggalkan Balasan ke widia Batalkan balasan