
***
Dan aku berdiam dalam peluk kota yang muram,
satu, dua, perlahan isi kepalaku habis karam.
Berhari-hari hujan, bermalam-malam temaram,
aku adalah nyala yang sekejap lagi pejam.
Iklan
***
Kehidupan mengajarkan kita sebuah siklus yang sangat wajar, sangat sederhana, namun ketika ditilik kembali, begitu menyakitkan. Siklus yang terkadang begitu sulit dilakukan, sampai-sampai membikin keduabelah pipi memerah karena sepasang mata yang terus menerus hujan. Namun, terkadang siklus itu terasa begitu mudah dilakukan. Begitu tidak terasanya, begitu luwesnya mengikat diri dengan siklus-siklus lain sehingga terkadang, kita tidak sadar telah melaluinya.
Siklus itu kusebut siklus meninggalkan.