YoonHae Moment #3 : Because I’m Your Girlfriend

Title : Yoonhae Moment #3-Because I’m Your Girlfriend

Author : Yuridista

Genre : Romance

Casts : Im Yoona, Lee Donghae, Leeteuk

Rating : AA-PG

***

“Hae-ah, bacalah ini.” Manajer-hyung berkata seraya melemparkan sebundel naskah ke atas meja di hadapan Donghae.

Donghae mengambilnya dengan ekspresi bingung terpeta di wajahnya. “We Got Married?” gumamnya saat membaca judul yang tertera di bagian depan naskah itu.

“O. Kau akan ikut WGM menggantikan Leeteuk kalau dia sudah pergi wamil nanti,” ujar manajer-hyung santai.

Donghae langsung terbelalak mendengar ucapan manajernya barusan. “Kenapa aku? Kenapa bukan Kyuhyun atau Siwon saja?” tuntutnya.

Manajer-hyung menggeleng. “Kyuhyun sudah dikontrak untuk WGM versi Cina dan semua orang tahu Siwon selalu bersikap baik pada setiap wanita. Kau jauh lebih manusiawi, Hae.”

“Kalau begitu kenapa bukan Hyukjae atau Shindong-hyung? Kau sendiri bilang mereka dan Leeteuk-hyung adalah rajanya variety show,” debat Hae lagi.

“WGM menginginkan karakter romantis untuk berperan sebagai suami. Mereka tidak butuh komedian, kalau kau merujuk pada kelebihan Hyukjae dan Shindong. Jadi kau tetap pilihan yang paling tepat, menurutku,” kata manajer-hyung tak sabar.

“Tapi mereka berhasil dengan Jokwon-sunbaenim, kan? Bukankah dia cenderung konyol dibanding romantis?” Hae masih ngotot.

Manajer-hyung berdecak jengkel. “Harusnya kau baca dulu naskahnya sebelum menyerangku dengan pertanyaan-pertanyaanmu itu,” katanya, “Di situ dituliskan kalau pasanganmu nanti adalah Son Eunso. Dia sangat berbeda dengan Gain. Kau tidak bisa mengharapkannya mengomeli Hyukjae atau tertawa keras-keras karena lelucon Shindong. Tapi kalau denganmu, ceritanya akan berbeda. Aku bahkan sudah bisa membayangkan akan bagaimana jadinya kalian nanti.”

“Tapi bagaimana dengan Yoona? Kau tidak memikirkan perasaannya, ya, Hyung?” tanya Donghae, akhirnya menyuarakan apa yang sejak lima belas menit yang lalu menjadi pikirannya.

“Yoona akan mengerti. Kalian, kan, bukan baru kemarin hidup di dunia entertainment.” Manajer-hyung berujar kalem seraya mengibaskan sebelah tangannya.

Hae tampaknya tidak setuju. “Tapi, Hyung—”

“Kau tidak perlu khawatir. Semua akan beres. Percayalah padaku,” potong manajer-hyung segera, kemudian memberi Donghae seringaian lebar sebelum beranjak dari kamar lelaki itu.

Donghae hanya bisa mendesah menatap punggung manajernya menghilang di balik pintu. Dipandanginya lagi naskah WGM di tangannya dengan tatapan menderita. Sepertinya dia harus siap dibunuh Im Yoona kapan saja kalau begini caranya.

***

“Kurasa kau harus menelepon Yoona secepatnya, Hae-ah.” Leeteuk berkata setelah Donghae menyelesaikan ceritanya tentang rencana pernikahan pura-pura dan perannya sebagai suami virtual Son Eunso dalam variety show We Got Married.

“Menurutmu begitu?” tanya Donghae tak yakin. Dia tahu, sekarang-sekarang ini SNSD sedang sibuk mempromosikan album terbaru mereka di Jepang. Itu berarti jadwal Yoona juga sedang padat-padatnya. Dan kalau dia masih ingin hidup lebih lama lagi di dunia ini, tidak seharusnya dia mengganggu kekasihnya itu dengan kabar tidak menyenangkan ini di saat Yoona justru sangat membutuhkan ketenangan di antara sedikitnya waktu istirahat yang dimilikinya.

“Tentu saja,” kata Leeteuk membuyarkan lamunannya,”akan lebih baik kalau dia mendengarnya langsung darimu. Kau tahu sendiri bagaimana televisi dan majalah bisa membuat segalanya jadi jauh lebih buruk.”

Donghae mengangguk-angguk. “Kau benar, Hyung. Tapi aku tidak tahu bagaimana harus menghadapinya kalau dia sampai mengamuk,” keluhnya frustasi. “Sialan. Kenapa harus aku, sih, yang ikut acara ini?” umpatnya kemudian, tak tahan lagi merasa pusing begini.

Leeteuk tersenyum bersimpati seraya mengulurkan sebelah tangannya untuk merangkul bahu dongsaengnya itu. “Aku mengerti posisimu, Hae-ah. Ini sulit, aku tahu. Dan aku minta maaf karena sebenarnya ini kesalahanku juga sampai kau terpaksa harus ikut dalam WGM. Tapi kita sudah hidup dalam dunia hiburan hampir tujuh tahun, kan? Aku hanya berharap kau bisa menghadapi ini dengan dewasa, begitu pula dengan Yoona,” kata Leeteuk sambil menepuk-nepuk bahu Hae untuk menenangkannya.

Hae mendesah. “Yah, aku juga berharap begitu, Hyung. Terimakasih atas nasehatnya,” sahutnya, kemudian menoleh ke arah Leeteuk dan memberinya senyuman tipis.

Leeteuk balas tersenyum. “Sama-sama. Datanglah padaku kapan pun kau butuh. Kalau perlu aku akan membantumu bicara pada Yoona.”

Hae mengangguk lalu menjawab, “Tentu, Hyung. Sekali lagi terimakasih.”

***

Setiap kali datang dan ikut ambil bagian dalam episode-episode WGM Leeteuk dan Kang Sora, sebisa mungkin Donghae tidak bicara dan tidak bertingkah macam-macam. Dia tidak ingin terlihat mencolok, karena menurutnya itu hanya akan menarik perhatian kru-kru WGM yang dia tahu sedang sibuk mencari pengganti Leeteuk setelah hyungnya itu resmi menjalankan wajib militernya. Donghae memilih untuk memainkan peran sebagai lelaki pemalu yang pasif dan tidak berpengalaman dalam hal-hal yang menyangkut wanita, karena dia benar-benar tidak ingin terjebak dalam variety show itu. Dia akan senang hati mengajukan Hyukjae atau Kyuhyun atau Siwon atau bahkan Sungmin untuk menggantikan Leeteuk dan berperan sebagai suami virtual dan samasekali tidak keberatan jika harus menghabiskan waktu lebih banyak di dorm untuk menonton teman-temannya dari layar televisi.

Tapi, sekarang, setelah dia dengan semena-mena ditetapkan sebagai pengganti Leeteuk dan harus memainkan peran sebagai suami virtual aktris Son Eunso—yang sebenarnya samasekali tidak dikenalnya, Donghae benar-benar berpikir bahwa seharusnya penggagas acara WGM itu dipenjara atau dibunuh saja. Maksudnya, mana ada orang yang dengan gampangnya menciptakan acara yang menjadikan pernikahan sebagai ajang main-main dan seenaknya saja menjungkir-balikkan perasaan orang-orang yang terlibat di dalamnya?

Well, bukannya perasaannya akan mudah dijungkir-balikkan juga, sih, tapi memangnya siapa yang bisa menjamin kalau nantinya Son Eunso tidak akan jatuh cinta sungguhan padanya? Bukankah kemarin manajernya sendiri yang bilang kalau pasangan yang tepat untuk gadis itu adalah dirinya? Itu namanya membuka kemungkinan untuk benar-benar menggunakan perasaan di luar naskah yang ada, kan?

Donghae menggeleng-geleng, merasa benar-benar pusing karena yang ada di pikirannya sejak kemarin hanyalah kenapa harus dia yang terjebak dalam show aneh itu dan bagaimana caranya dia harus bilang pada Yoona kalau dia benar-benar berada dalam posisi yang sulit saat ini dan dia hanya ingin sedikit pengertian saja dari kekasihnya itu. Dan seolah kepalanya belum cukup penuh saja, tiba-tiba ponsel di sakunya berdering, menandakan bahwa ada panggilan masuk untuknya.

Yoongie calling…

Begitu tulisan yang tertera di layar ponselnya ketika benda itu sudah berada dalam genggamannya. Tuh, kan, Donghae membatin, kepalanya pasti akan benar-benar pecah hanya dalam beberapa menit.

“Halo?” sapanya, berusaha menyembunyikan kegalauan dalam suaranya.

“Oppa, apa kabar?” balas Yoona ceria.

Donghae tersenyum sedikit mendengar nada perhatian kekasihnya itu. “Aku baik, tentu saja. Bagaimana denganmu? Di Jepang lancar-lancar saja, kan?”

“O. Di sini menyenangkan sekali, Oppa. Para fans menyambut kami dengan luar biasa,” kisah Yoona, “Oh, dan mereka bahkan meneriakkan namamu setiap kali aku lewat.”

Donghae mengangkat alisnya. “Benarkah? Apa di Jepang juga ada Yoonhae-shipper?”

“Tentu saja!” Yoona menyahut keras. “Banyak sekali penggemar kita di sini, Oppa. Aku bisa melihat wajahmu di mana-mana. Rasanya seperti kau juga ada di sini bersamaku.”

Ada rasa hangat menjalar dalam hati Donghae mendengar ucapan Yoona barusan. Ah, betapa dia sangat merindukan senyum gadis itu sekarang. “Jadi itu sebabnya kau tidak pernah meneleponku? Karena wajahku sudah bertebaran di sekelilingmu?” Donghae bertanya, pura-pura ngambek.

Di seberang, Yoona tertawa. “Justru karena aku saaaaangat merindukanmu makanya sekarang aku meneleponmu, Oppa. Jangan cemburu pada gambarmu sendiri, dong.”

“Ha, kau yang memulainya. Jangan salahkan aku kalau jadi berpikir yang tidak-tidak.”

“Berhentilah mencurigai aku, Oppa.” Yoona menukas. “Jadi, ada kabar apa di Seoul?” tanyanya, tiba-tiba sudah mengubah arah pembicaraan.

Refleks, Donghae menelan ludah, teringat lagi akan persoalan WGM dan Son Eunso yang baru sebentar menghilang dari pikirannya. “Err—sebenarnya ada yang mau kusampaikan padamu, Yoong.” Donghae memulai hati-hati.

“Oh, ya? Ada apa, Oppa?” tanya Yoona cepat.

Donghae menghela nafas sebelum menyahut, “Aku…akan ikut WGM.”

Hening lama.

“Yoong?” panggil Donghae pelan.

“Dengan siapa?” Yoona bertanya langsung.

“Aktris, namanya Son Eunso. Aku tidak kenal,” jawab Hae jujur.

“Aku kenal.”

Donghae terkesiap. “Benarkah? Bagaimana—?

“Pernah syuting iklan bersama sebelum debut,” jawab Yoona, “Kapan kau mulai syuting? Apa setelah Leeteuk-oppa berangkat wamil?”

Hae mengangguk tanpa sadar. “O. Kau benar,” sahutnya. “Tunggu dulu. Kau tidak marah?” tanyanya was-was.

Yoona tertawa kecil. “Bohong kalau aku bilang tidak. Tapi aku cukup dewasa untuk memahami situasimu, Oppa,” ujarnya lembut.

“Benarkah?” balas Hae, tidak bisa menyembunyikan kelegaan dalam suaranya.

“Benar,” kata Yoona meyakinkannya. “Tapi kau harus janji padaku satu hal.”

“Janji apa?”

“Bilang pada Eunso-eonni kalau aku adalah kekasihmu. Katakan itu pada pertemuan pertama kalian. Untuk jaga-jaga saja, sih. Karena aku tahu kau sangat tampan dan baik dan manis dan sempurna. Dia bisa saja jatuh cinta padamu hanya karena melihatmu mengedipkan mata,” ucap Yoona panjang lebar.

Otomatis, Donghae tertawa dibuatnya. “Sekarang siapa yang cemburu, coba?” godanya.

“Oppa, aku serius.” Yoona menukas.

“Oke, oke. Aku pasti akan bilang padanya. Kau tidak usah khawatir,” jawab Hae, “Jadi kau mengizinkanku ikut acara itu? Serius, nih?”

“Iya. Astaga, harus berapa kali aku mengatakannya padamu, sih?” sahut Yoona tak sabar.

Hae tertawa lagi. “Hanya memastikan, Yoong. Aku hanya tidak mau kau omeli panjang lebar setibanya kau dari Jepang. Aku sangat butuh dukunganmu sekarang ini.”

“Aku tahu, Oppa.” Suara Yoona melembut lagi. “Aku percaya kau akan terlihat keren di acara itu. Yah, hitung-hitung latihan jadi suami untukku juga, kan?”

“Suami untukmu? Memangnya siapa yang mau menikahimu?” tukas Hae iseng.

“Oppaaaaaaaaaa!” Yoona berteriak jengkel.

“Iya, iya, maaf. Aku, kan, cuma bercanda, Demi Tuhan.”

“Bodoh.” Yoona mencela.

“Aku mencintaimu, Yoongie.  Terimakasih,” ucap Hae sungguh-sungguh, memilih mengabaikan ejekan kekasihnya itu.

Jeda sebentar, kemudian suara Yoona terdengar lagi. “Aku juga mencintaimu, Oppa. Sama-sama,” balasnya, “Kalau begitu sudah dulu, ya? Aku harus syuting sebentar lagi.”

“O. Baiklah. Sampai jumpa secepatnya, Yoongie. Jaga dirimu baik-baik.”

“Tentu. Kau juga, Oppa. Bye,” pamit Yoona.

“Bye,” sahut Hae, kemudian memutuskan sambungan diiringi desahan lega keluar dari mulutnya.

Ah, betapa beruntungnya dia memiliki kekasih seperti Yoona. Segera saja kepalanya jadi terasa ringan dan nafasnya jadi lebih lancar. Kalau begini, kan, dia tidak perlu repot-repot menyeret siapapun yang menggagas WGM ke penjara atau bahkan sampai membunuhnya segala.

DING!

82 pemikiran pada “YoonHae Moment #3 : Because I’m Your Girlfriend

  1. chinggu~ baru dapet blog ini dan langsung dapet….
    TARAAAAA my yoonhae 😀 *alaay =_=
    hehe maaf ke yg sebelumnya belum ngomen baru yang ini hehe~ langsung dapetnya yang part 3 siih XD aseeek

    lanjutkaaan 😀

    1. hehe. selamat datang chingu~ makasih udah mau mampir dan nyempetin komen 🙂
      gwenchana, asal selanjutnya2 komen lagi ya *pemaksaan terselubung*
      gamsahae~

  2. wkwkwkw Hae oppa pikiran nya sama dgn ku>> pengen menjarain atau nyemplungin PD WGM ke laut mati hahaha *pinjem evil smile Kyuppa

    ya amploooop (?) sooo sweeeeet banget YH, JADi tambah cinta sama mereka ><

  3. waaaah..yoong unnie bijak banget ya, donghae oppa beruntung banget tuh dapetin (?) yoong unnie, hihi.. 😀
    lanjut bacaaaa –>

  4. was was deh kirain yoong eomma bakalan ngambek hehehe YoonHae harus menjadi artis yg profesional daebak deh

  5. setuju sama de, pernikahan itu sakral bukan permainan 🙂 kepercayaan, komunikasi, dan kemauan untuk saling memahami satu sama lain, kunci menjaga suatu hubungan, apapun hubungan itu 🙂 Thanks de, untuk membuat cerita penuh makna bukan pepesan kosong 🙂

  6. Bru comment mian…
    Keke~ no silent ne~ tp mian ud bca dari thn lalu sampe skrng bru comment… Tp yg diPW ud aq comment kok kyknya keke~

    bagus author hmmm andai yg ikut WGM yoona… Andai juga kalo kenyataannya sedikit diubah dngn yoonhae yg ikut wGM keke~

  7. bgus thor ffnya,, gk sia2 cri ni ff.. waah Jokwon oppa jd cameo,,hehe
    jd keinget FO 2 🙂
    tp knp kok end DING?? dmana2 yg ada TBC eh ini laen dr laen,, keke
    kereeen thor^^

  8. wkwkwk XD
    Ini part yg pling aq ska,kjujuran,skap yg dwasa,prhtian..ahh i loved ❤
    Mkin cnta ma yoonhae!!!

  9. Bagus chingu, tpi klo aku boleh saran yaa gmna klo ada kalimat atau kata yg pke bhsa korea ? mslnya aja yeoboseo utk kata halo ? *maaf klo slah penulisannya, cuma saran aja ..

  10. Wha… Hhahaa seneng baca ff nya sederhana and manis apa lg castnya yoonhae
    bru pertama baca karya kmu thor tpi lngsung sennyum2 sendiri ngebayangin klo hae ma yoona beneran kya gtu klo lg teleponan hihi

  11. Ap prlu q bntu mmbnuh orang yg trlibat d dlm pmbuatan WGM oppw? Dgn snang hti q bntu hehe..
    Bgus sekali,aq suka mn hae mrsa tkut pd yoon hoho

  12. donghae oppa berlebihan bgt ms mau menjarain penggagas wgm ke penjara,gimn ya klu yoona yg ikt wgm jgn 2beneran tuh si pembuat acara dimskn hae oppa ke penjara ha.ha.ha……

  13. Yoona pengertian bgeeett. . .
    Wlupun cmbru.xa msh ada ^_~
    hehehe. . .
    Aq ska ma mrka slng mengerti ^_^

  14. kreenndd thor
    knflikX dkit dmi dkit brmuncland aq ska dri pd rmntic mlu bkin crta.e jd mmbzankn cngu

    aq ska crtae
    ttep smngt bwat ff yh laen.e
    q tnggu KryaX

  15. Wah” aku kira yoong eon bakal cemburu sma haeppa.. Eh ternyata gak, Yoong eon bsa bersikap dewasa,..karena ya itu konsekuensinya kerja di industri hiburan.. Apalagi kl pasangan.a sma” pnya pekerjaan yg sma.. Slalu hrus bersikap dewasa.
    (Y)

Tinggalkan Balasan ke phuucil Batalkan balasan