taken from thedarkertheflesh.tumblr.com
***
Sejak awal, kamu tak pernah di sini. Aku, selalu aku yang memaksakan diri untuk berhenti, menolak pergi. Apa yang seharusnya ada menjadi tiada untukku yang dilenakan asumsi. Dan aku masih saja berdiri, meyakinkan diriku sendiri bahwa selalu ada tendensi di balik pretensi. Karena, bukankah pengharapan selalu menuntunmu kepada digdayanya kuasa mimpi?
Sekarang, aku sudah terlalu lelah untuk tetap berada di sini. Aku ingin berhenti mencari, dan memberi diriku sendiri waktu untuk memutar duniaku kembali. Kau tak akan jadi pusat tata suryaku lagi, dan aku tak akan mencoba menautkan segala ketidakserasian ini dalam kaitan jemari. Semuanya, aku akan menghapus setiap jejaknya dan melepasnya pergi.
Dan setelahnya, aku tak akan sekalipun membiarkan diriku sendiri kalah dan berbalik lagi. Aku berjanji.
jinjja? kau tak akan berbalik dan melihatnya?
insya ALLOH :’)
Memilih untuk diam, menetap dan pergi memang tidak mudah. Namun pada saatnya, keputusan untuk itu harus diambil juga. 😉
yep. pada akhirnya tetap ada yang harus diputuskan apapun konsekuensinya. karena pada dasarnya hidup itu adalah ttg pilihan kan?
Tentu. Hidup memang bicara pilihan. 😀