YoonHae Moment #5 : In My Dream

Title : Yoonhae Moment #5-In My Dream

Author : Yuridista

Genre : Romance

Casts : Im Yoona, Lee Donghae, Kim Hyoyeon

Rating : AA-PG

BGM : Still-DBSK

***

Yoona duduk di bawah kanopi di salah satu sudut taman itu dengan perasaan cemas melingkupi hatinya. Hujan tak juga berhenti sejak dua jam yang lalu, dan dia khawatir gara-gara hujan yang sederas ini Donghae tak jadi datang untuk menjemputnya—seperti yang dijanjikan kekasihnya itu tadi pagi sebelum mereka berpisah di depan lobi kantor manajemen mereka.

Dia tahu Super Junior ada jadwal di Busan sampai pukul 12 lalu, dan karena hujan sudah turun sejak pukul 11, dia yakin bahwa Donghae dan member Super Junior yang lain pasti tengah terjebak kemacetan parah entah di mana karena jalanan yang licin dan padat. Yoona melirik tas tangan di samping kanannya, sudah tergoda untuk menghubungi Donghae dan memintanya untuk cepat-cepat datang menjemputnya, tapi dia berhasil untuk tidak melakukannya.

Dia harus menunggu, dia tahu itu. Ini kencan pertama mereka di luar kantor manajemen dan dia tak mau mengacaukannya dengan rengekkan bernada cemas untuk kekasihnya, meski sudah setengah mati dia ingin berteriak-teriak dan menangis karena dia benci pada hujan yang dengan semena-mena telah menahan kekasihnya di jalanan Korea entah di sebelah mana.

Yoona menghela nafas setelah mengecek arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya nyaris untuk yang kelimabelas kalinya sejak dia tiba di sini tadi. Setiap orang pasti benci menunggu, kan? Dan Yoona tentu saja bukan merupakan pengecualian. Apalagi ketika yang dia tunggu adalah kekasihnya yang telah berhasil dipaksanya untuk diajak berkencan di tempat umum di antara padatnya jadwal mereka berdua. Dia bahkan khusus meminta izin libur dari kegiatan SNSD hari ini, cuma demi mewujudkan keinginannya untuk bisa bepergian dengan Donghae seharian. Tapi, rupanya, rencana manusia memang lebih banyak tidak berhasilnya ketimbang sebaliknya. Dan lagi-lagi, Yoona juga bukan merupakan pengecualian atasnya.

Yoona mendesah lagi. Tiba-tiba kejengkelannya pada hujan yang tak juga mereda beralih kepada kejengkelan terhadap Donghae. Dia jengkel karena kekasihnya itu bahkan tidak mencoba menelepon atau sekedar mengirimkan pesan singkat untuk menanyakan apakah dia masih menunggu di tempat janjian mereka atau tidak.

Mungkin Hae-oppa terlalu lelah dan ketiduran di mobil, Yoona mencoba menghibur dirinya sendiri—tapi gagal karena nyatanya pemikiran itu justru semakin membuatnya jengkel. Soalnya, kalau Hae ketiduran, ada kemungkinan kalau lelaki itu juga lupa pada janjinya dengan Yoona, kan?

Kemudian detik berubah menjadi menit, menit berubah menjadi jam, dan jam terus menjumlahkan dirinya sendiri dengan cepat, namun tak ada tanda-tanda bahwa Donghae akan datang menjemputnya seperti janjinya tadi pagi. Yoona berkedip, berusaha menghalau air mata yang akan jatuh dari kedua matanya. Dia menghela nafas panjang kemudian berdiri dari duduknya—memutuskan untuk pulang karena dia tidak mau terlihat menyedihkan lebih lama lagi dengan hanya duduk sendirian menunggu seseorang yang mungkin bahkan tidak pernah merasa ditunggu olehnya.

Ketika itulah ponselnya dalam genggaman tangannya berdering—tanda ada pesan masuk untuknya.

Gadis bodoh, jangan menangis. Hujannya akan bertambah deras kalau kau menangis.

Begitu bunyi pesan singkat yang dibacanya. Dari Donghae. Lee Donghae, kekasihnya. Yoona tertegun kemudian mengangkat wajah dan menemukan lelaki itu berdiri kira-kira dua puluh langkah di sebelah kirinya, mengenakan setelan jas berwarna abu-abu muda dan kacamata ray-ban hitam untuk menutupi matanya. Dia tersenyum sambil memegang payung di tangan kanannya. Yoona tersenyum. Akhirnya…

Donghae melangkah mendekatinya tanpa berhenti tersenyum padanya. “Terimakasih sudah menungguku, Yoongie,” bisiknya, kemudian menunduk untuk mengecup sekilas kening Yoona.

Yoona mengerjap. “Oppa…”

Donghae nyengir, kemudian mengulurkan sebelah lengannya kepada Yoona. “Masih mau kencan denganku, kan, Princess?” tanyanya lembut.

Yoona memandang lengan itu kemudian tertawa kecil. “Tentu saja, Oppa. Terimakasih sudah datang,” ujarnya, kemudian buru-buru menggamit erat lengan kekasihnya. Sepertinya senyum Donghae telah menghapus begitu saja kejengkelannya. Dan lagi, siapa yang peduli pada hujan deras di atas kepalanya ketika ada kekasihnya di sampingnya?

***

“Hei, pemalas. Ayo bangun,” samar-samar Yoona mendengar suara Hyoyeon berbisik di dekat telinganya.

Yoona mengerjap, menggeliat, kemudian berusaha memicingkan matanya. “Eonni?” katanya dengan suara serak.

Hyoyeon menjauhkan tubuhnya dari Yoona dan berkacak pinggang di depan dongsaengnya itu. “Jangan karena mentang-mentang kau dapat jatah libur jadi bisa seenaknya bangun siang, ya. Sana, cepat bangun dan bantu Tiff memasak. Kami harus ke KBS dalam satu jam,” perintah Hyo galak.

Yoona mengusap wajahnya dengan bingung. “Tunggu dulu. Kau tadi bilang apa? Aku dapat jatah libur? Hari ini? Benarkah?”

Hyo memutar matanya. “Jangan bilang kau sudah lupa apa yang kau katakan pada manajer-oppa kemarin malam. Sesuatu tentang kumohon-aku-ingin-menikmati-satu-hari-saja-bersama-Donghae-oppa—ingat?” ujarnya tak sabar.

“Hah? Donghae-oppa? Satu hari? Maksudmu harusnya hari ini aku pergi bersamanya?” pekik Yoona tak percaya seraya bangun dari posisi berbaringnya.

“Baiklah, kau benar-benar lupa,” Hyo mendesah pasrah. “Ini sudah pukul sembilan, dan seingatku kau janjian dengannya pukul sebelas. Sebelum pergi kau sudah janji akan membantu Tiff memasak sarapan pagi ini, jadi kusarankan kau buru-buru mengembalikan kesadaranmu sebelum terlambat. Lagipula cuaca sedang buruk. Kau pasti tidak ingin terjebak hujan di tengah jalan nantinya.”

Yoona tertegun dan refleks menolehkan kepalanya ke arah jendela. “Hujan?” gumamnya, samar-samar teringat mimpinya barusan—tentang bagaimana dia nyaris meledak karena menunggu Donghae terlalu lama dan bagaimana satu senyuman dari lelaki itu sudah bisa membuat kemarahannya lenyap entah ke mana.

“Yoong?” tegur Hyo seraya mengguncang bahunya.

“Ah…eh—iya. Astaga, maaf, Eonni. Aku benar-benar lupa. Maaf. Kalau begitu aku akan segera ke bawah dan membantu Tiffany-eonni,” kata Yoona, kemudian buru-buru berdiri dan setengah berlari keluar dari kamarnya, tapi lalu berhenti mendadak ketika didengarnya ponselnya menderingkan nada pesan masuk untuknya.

Yoona langsung berbalik dan nyaris menabrak meja riasnya ketika dia dengan tergesa-gesa meraih ponsel berwarna putih itu dari atas nakas di samping ranjangnya.

Aku masih di Busan dan cuaca di sini sedang buruk. Mungkin akan turun hujan. Tapi, jangan khawatir, aku pasti akan datang. Nanti, bersabarlah menungguku, ya. Sampai jumpa, Yoong 🙂

Yoona tersenyum membaca pesan singkat dari kekasihnya itu. Jangan khawatir, Oppa, dia berkata dalam hati, dalam mimpi maupun di dunia nyata, aku pasti akan selalu menunggumu.

Tiba-tiba…

“Yoong! Cepat! Bantu Tiffany memasak!” teriak Hyo keras-keras di telinganya.

Yoona terlonjak, lalu buru-buru melemparkan ponselnya ke ranjang. “Ah, iya, iya, Eonni. Maaf. Aku turun sekarang,” katanya cepat-cepat dan dalam sekejap langsung menghilang dari balik pintu.

Hyoyeon mendesah, tapi mau tidak mau tersenyum juga. “Kisah cinta anak muda memang lucu,” bisiknya, entah ditujukan kepada siapa.

 

DING!

 

 

 

 

 

 

91 pemikiran pada “YoonHae Moment #5 : In My Dream

  1. makin seru aja nih ff ^^
    Daebak author 😀
    Konfliknya keren bagian yg romantisnya berasa bgt
    Tetet buat ff yoonhae author. Hwaiting!! 😀

    1. terimakasih chinguya~
      komentarmu menyejukkan hatiku u.u *lebay*
      jangan bosen main ke sini yah 🙂
      ditunggu komen2 selanjutnya 🙂

  2. aigooooo suka banget kata2 ini “dalam mimpi maupun di dunia nyata, aku pasti akan selalu menunggumu.”….ya semoga Yoong eonn…*oke delusional mulai kambuh hehe

  3. Ahhh..Singkat2 bgt sih?? Heheh,tp bagus tau ceritanya 🙂 yahh Yoona na cm mimpi lom ketemu beneran??
    *lanjut baca lagi * 🙂

  4. cepet banget yg moment#5 nya chingu ..
    tp tetap kereen ko
    memang member SuJu yg romntis tiada yg lain selain Haehae

    1. wah, kalo ada FF yoonhae di blog lain kasih tau aku dong. siapa tau bisa dapet inspirasi dari situ *bahasanya*
      makasih 🙂 *ngewakilin yoonhae*

  5. ehm gk bisa ngbayangin yoongie nunggu hingga berjam2,, apa gk keterlaluan thor #plak,abaikan# tp tetep bgus kk critanya.. 🙂

  6. Ksah cinta ank muda bgtu indah..
    Indh bnget hyo unnie..aq smpai trharu..
    Tp kekny mslah d ff ini cuma sdkit y..gmna klu bkin yoonhae brtngkar hebat?

Tinggalkan Balasan ke cherryllee Batalkan balasan